
Penandatanganan MoU program kemitraan Industri dan Dunia Kerja(INDUKA) Dengan SMK Indonesia Mas
Indonesiaseharusnya-jabar.com – Jawa Barat, Kab. Karawang. SMK Indonesia Mas 1 (Domas) telah menandatangani nota kesepakatan, atau MoU dengan 17 kemitraan industri dan dunia kerja (Iduka) di wilayah Bandung, Purwakarta, Karawang, Cikarang. MoU ini berkaitan dengan pelaksanaan praktek kerja lapangan di dunia industri dan dunia kerja untuk siswa – siswi SMK Indonesia Mas 1 (Domas). Kamis, 23 Desember 2021.
Penandatanganan MoU program kemitraan industri dan dunia kerja (Iduka) dengan SMK Indonesia Mas 1 (Domas) bertempat di Aula Hotel Edotel Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Indonesia Mas 1 (Domas) yang berada di Jalan Cipancuh Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Penandatanganan MoU program kemitraan industri dan dunia kerja ini dihadiri oleh Kepala Sekolah SMK Indonesia Mas 1 (Domas) Mulyadi Rumianto,SE., M. Si , sejumlah pengawas dan pembina sekolah SMK Indonesia Mas 1 (Domas) , Kadin Karawang serta 17 Direktur dan perwakilan dari industri dan dunia kerja (Iduka) di wilayah Bandung, Purwakarta, Karawang, Cikarang. Adapun kemitraan Industri dan dunia kerja SMK Indonesia Mas 1 (Domas) di antaranya:
PT. Germani Internasional Propesional , PT. Pos Indonesia Karawang , PD Lima Motor Cilamaya , PT. Ebelajar Semesta Raya , PT. Adidaya Wiring Sistem , PT. Cakra Tunggal Elektrindo , PT. Gisma Cipta Sukses , PT. Harmonics Techindo Agung , PT. Mandiri Syapinah Intisesama , PT. Pegadaian (Persero) , PT. Trijaya Teknik , Toko Pustaka 2000 , Toko Salemba , Bank BNI , Bank BJB , Ksp BMT, PT. Cipta Karya Purwakarta. Saat di konfirmasi oleh awak media indonesiaseharusnya-jabar.com, Kepala sekolah SMK Indonesia Mas 1 (Domas), Mulyadi Rumianto,SE., M. Si,mengatakan, “dirinya sangat berterima kasih kepada 16 Direktur dan perwakilan dari industri dan dunia kerja di wilayah kab. Karawang khususnya karena SMK Indonesia Mas 1 (Domas) di percaya untuk menjalin kerja sama.
Mulyadi Rumianto, SE., M. Si juga menyebutkan, “kerjasama ini sebagai upaya menumbuh kembangkan program keahlian usaha di sekolah ini. Karena ketersediaan SDM kompeten akan mendongkrak daya saing industri nasional. Apalagi, mereka yang memahami dan menguasai teknologi digital sesuai kebutuhan di era industri 4.0 saat ini. “Sehingga dapat memacu sektor industri kita agar lebih kompetitif di kancah global. Hal ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0,” ujarnya.
Adapun program lainnya yang telah dilakukan guna dapat mencapai target tersebut, yakni melalui pendidikan vokasi berbasis kompetensi dengan konsep dual system di seluruh unit pendidikan milik SMK Indonesia Mas 1 (Domas), serta pelatihan industri berbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja)., agar harapan menjadikan SMK Domas memiliki jurusan yang handal di bidang perindustrian akan tercapai. “Ucapnya.
Mulyadi Rumianto, SE., M. Si juga mengatakan, “dengan kerjasama ini semakin membuka peluang bagi lulusan SMK Indonesia Mas 1 (Domas) untuk bisa bekerja di Industri dan dunia kerja yang saat ini dijalin kerjasama.

“Intinya, Mou ini akan mampu merekrut semua lulusan SMK Indonesia Mas 1 (Domas) dari berbagai program keahlian. Maka, kerjasama ini diharapkan menjadi titik awal untuk menyiapkan siswa – siswi dengan kemampuan yang handal, sebab saat ini SMK Indonesia Mas 1 menjadi SMK Pusat Keunggulan,”. Kebutuhan membangun dan meningkatkan kemitraan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri dirasakan sebagai suatu kebutuhan mutlak bagi sekolah kejuruan SMK Domas. Negosiasi MoU sangat diperlukan dan merupakan langkah strategis bagi SMK Domas untuk menjalin kerjasama secara formal dengan Dunia Usaha/Dunia Industri. Adanya MoU akan memberikan kemudahan bagi SMK Domas untuk merealisasikan semua programnya, diantaranya:
1.Program PKL siswa (Praktik Kerja Lapangan)
2.Program Guru Tamu
3.Program Sinkronisasi Kurikulum
4.Program Kunjungan Industri
5.Program Rekrutmen Karyawan
6.Program Kelas Industri
Keberhasilan program-program di atas sangat butuh dukungan dari Dunia Usaha dan Dunia Industri. Tentu mencapai suatu kesepakatan dibutuhkan negosiasi yang baik dari pihak sekolah. Dimana dalam hubungan ini kedua belah pihak harus sama-sama diuntungkan. Rasa saling percaya diantara kedua belah pihak akan menjadi sebuah komitmen dalam bentuk surat perjanjian yang ditanda tangani oleh pimpinan perusahaan dan Kepala Sekolah. ” Ungkap Mulyadi Rumianto, SE., M. Si.
(ROCHMAN)